Merebut Hati Sang Pencipta (26)

 

 Oleh Muhamad Nasir Pariusamahu, M.Pd.

Sekjen PGM Indonesia Maluku dan Kabid III Asosiasi Gerakan Literasi Pendidik (Agerlip) PGM Indonesia

Setiap saat dalam hidup kita sering kali mencari cara untuk mendapatkan cinta, dan perhatian dari sesama. Namun, sering kali kita lupa bahwa cinta yang paling utama untuk diraih adalah cinta dari Sang Pencipta, Allah swt. Bagaimana cara kita merebut hatiNya? Inilah pertanyaan mendasar yang seharusnya menjadi tujuan utama dalam hidup seorang hamba.

Allah tidak membutuhkan manusia, tetapi manusia sangat membutuhkan Allah. Upaya merebut hatiNya bukan untuk kepentinganNya, melainkan untuk kebaikan diri kita sendiri. Ketika seseorang berhasil mendapatkan cinta Allah, ia akan merasakan ketenangan yang hakiki dan kebahagiaan yang abadi.

Salah satu cara utama untuk merebut hati Allah adalah dengan memperbanyak ibadah. Salat lima waktu dengan khusyuk, membaca Al-Qur'an dengan penuh tadabur, serta berpuasa dengan niat yang tulus adalah beberapa amalan yang dapat mendekatkan diri kepadaNya. Ibadah bukan sekadar rutinitas, melainkan sarana untuk menautkan hati kepada Allah.

Selain ibadah wajib, ibadah sunnah pun memiliki peran penting dalam meraih cintaNya. Rasulullah saw., bersabda bahwa Allah akan mencintai hambaNya yang rajin mengerjakan amalan sunnah. Qiyamul lail, puasa sunnah, dan sedekah yang dilakukan dengan keikhlasan adalah wujud cinta kita kepadaNya.

Merebut hati Allah dapat dilakukan dengan memperbanyak dzikir. Mengingat Allah dalam setiap keadaan akan membuat hati kita semakin dekat denganNya. Dzikir bukan hanya ucapan lisan, tetapi penghayatan dalam hati, yang mencerminkan kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan.

Kunci lain untuk mendapatkan cinta Allah adalah ikhlas. Keikhlasan dalam beramal adalah amal, yang dilakukan hanya untuk mendapatkan berkahNya akan lebih bernilai dibandingkan amal, yang dilakukan demi pujian manusia. Allah menilai niat dibalik setiap perbuatan, bukan hanya tampilan luarnya semata.

Selain beribadah dan berzikir, kita harus memiliki akhlak yang baik. Allah mencintai hambaNya yang memiliki akhlak mulia. Sifat jujur, sabar, rendah hati, dan suka menolong sesama adalah cerminan hati yang bersih dan tulus dalam beribadah kepadaNya. Seorang muslim sejati tidak hanya melakukan apa yang diperintahkan, tetapi juga meninggalkan segala yang dilarang. Menjaga diri dari perbuatan dosa, baik yang kecil maupun besar, adalah bukti bahwa kita ingin selalu berada di jalan yang diridaNya.

Pada prinsipnya bahwa bersyukur atas segala nikmat adalah tanda bahwa kita mencintai Allah dan mengakui kebesaranNya. Syukur bukan hanya dalam ucapan, tapi disertai dalam perbuatan, seperti menggunakan nikmat yang diberikan untuk hal-hal, yang bermanfaat dan tidak menyia-nyiakannya. Menjalankan perintah Allah dengan penuh cinta dan ketulusan merupakan hal paling utama. Ketika seseorang beribadah bukan karena takut atau sekadar rutinitas, melainkan karena cinta kepada Allah, maka hatinya akan dipenuhi oleh ketenangan dan kebahagiaan.

Allah sangat mencintai keadilan dan membenci kezaliman. Bersikap adil terhadap diri sendiri, keluarga, dan masyarakat adalah bentuk penghambaan yang sejati kepadaNya. Allah mencintai hambaNya yang rendah hati dan tidak merasa lebih baik dari orang lain. Kesombongan adalah penyakit hati yang menjauhkan manusia dari kasih sayangNya.

Upaya-upaya di atas akan terlaksana secara baik, bilamana ada faktor eksternal yang turut mendukung. Maka, bergaul dengan orang-orang saleh  sangat dianjurkan dalam Islam. Lingkungan yang baik akan membawa seseorang kepada kebaikan, sedangkan lingkungan yang buruk dapat menjauhkan kita dari Allah. Oleh karena itu, memilih teman yang dapat mendukung dalam kebaikan adalah salah satu cara untuk mendapatkan cintaNya.

Akhirnya, mencintai Allah dengan sepenuh hati jadi jalan terbaik untuk merebut hatiNya. Ketika cinta kepada Allah menjadi prioritas utama dalam hidup, maka segala perbuatan kita akan selalu diarahkan kepada hal-hal yang dirahmatiNya. Dengan demikian, kebahagiaan sejati akan hadir dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat.

Post a Comment

Previous Post Next Post