Info PPDBM: Baru Awal Pendaftaran, Sudah 350 Pendaftar! Apa Rahasia MTsN 2 Garut Jadi Incaran Utama Jelang Tahun Ajaran Baru?

 

                                                        Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

(Naskah ke 77)

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di MTsN 2 Garut tahun ajaran 2025/2026 baru saja dibuka, namun antusiasme masyarakat langsung meledak. Hingga hari ini, tercatat sudah 350 calon peserta didik mendaftar, padahal kuota yang tersedia hanya 288 siswa.

Dengan waktu pendaftaran yang masih panjang hingga pertengahan Juli 2025, lonjakan ini menjadi sinyal kuat bahwa MTsN 2 Garut semakin menjadi pilihan utama masyarakat dalam mencari pendidikan berkualitas berbasis keislaman.

Data ini menunjukkan bahwa MTsN 2 Garut bukan hanya menjadi tujuan utama karena status negeri atau bebas biaya, melainkan karena kepercayaan publik yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Tidak sedikit orang tua yang rela menempuh jarak jauh, mengatur ulang domisili, bahkan meninggalkan sekolah swasta ternama demi memastikan anaknya diterima di madrasah ini.

SK PPDB Nomor 011 Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Kepala Madrasah menjadi landasan sah pelaksanaan PPDB tahun ini. Keputusan ini menegaskan prinsip-prinsip objektif, transparan, akuntabel, dan berkeadilan dalam proses seleksi.

Tak hanya itu, madrasah juga membuka beberapa jalur pendaftaran: reguler, afirmasi, dan prestasi. Hal ini memberikan peluang lebih luas bagi siswa dari berbagai latar belakang, termasuk dari keluarga kurang mampu maupun mereka yang berprestasi di bidang non-akademik.

Tujuan utama dari penyusunan SK ini adalah agar PPDB tidak hanya menjadi proses seleksi masuk madrasah, tetapi juga sebagai instrumen penyaring siswa dengan potensi dan karakter unggul, yang mampu menjadi bagian dari ekosistem pendidikan yang sehat dan berdaya saing.

Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab institusi pendidikan terhadap publik: bahwa setiap anak berhak atas pendidikan terbaik tanpa diskriminasi.

Tingginya animo pendaftar tentu menjadi kebanggaan sekaligus tantangan. Di satu sisi, madrasah memiliki banyak pilihan calon siswa, sehingga bisa mempertahankan mutu input. Di sisi lain, harus ada sistem seleksi yang benar-benar adil dan transparan agar tidak memicu kekecewaan publik.

Dalam konteks inilah, digitalisasi sistem pendaftaran menjadi solusi. MTsN 2 Garut memanfaatkan teknologi daring untuk memperkecil risiko pungli, manipulasi data, dan kesalahan administratif.

Kepala MTsN 2 Garut, dalam keterangannya, menyatakan bahwa pihaknya akan mengawal penuh jalannya PPDB dengan membentuk panitia yang profesional, membuka ruang konsultasi dan pengaduan masyarakat, serta melibatkan tokoh masyarakat dalam proses sosialisasi. Tujuannya, agar semua pihak merasa dilibatkan dan tidak ada celah bagi permainan kotor dalam penerimaan siswa baru.

Tak kalah penting, masyarakat juga diajak untuk memahami bahwa tidak semua calon peserta didik dapat diterima, karena daya tampung terbatas. Oleh karena itu, perlu pendekatan komunikasi yang persuasif, mengedukasi masyarakat agar memahami prosedur seleksi dan tidak terjebak pada ekspektasi semu.

Fenomena 350 pendaftar di awal pembukaan PPDB ini menjadi bukti bahwa madrasah sudah tidak lagi dipandang sebelah mata. MTsN 2 Garut hadir sebagai pilihan utama, bukan alternatif terakhir. Kombinasi antara mutu pendidikan, pembinaan karakter, pembelajaran berbasis digital, serta prestasi siswa di tingkat kabupaten hingga nasional menjadikan madrasah ini sebagai magnet baru di tengah kompetisi lembaga pendidikan yang makin ketat.

Jika tren ini terus berlanjut, MTsN 2 Garut bukan hanya akan menjadi pusat pendidikan unggulan di Garut, tetapi juga model nasional tentang bagaimana madrasah bisa bertransformasi menjadi sekolah masa depan yang dicintai masyarakat.

Bagi orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya, jangan menunggu hingga akhir pendaftaran. Bisa jadi kuota sudah penuh sebelum waktunya. Informasi lengkap tersedia di website resmi dan kanal media sosial MTsN 2 Garut.

Siapkah anak Anda jadi bagian dari madrasah pilihan yang kini makin diperhitungkan?


Post a Comment

Previous Post Next Post