Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di MTsN 2
Garut tahun ajaran 2025/2026 baru saja dibuka, namun antusiasme masyarakat
langsung meledak. Hingga hari ini, tercatat sudah 350 calon peserta didik
mendaftar, padahal kuota yang tersedia hanya 288 siswa.
Dengan waktu pendaftaran yang masih panjang hingga
pertengahan Juli 2025, lonjakan ini menjadi sinyal kuat bahwa MTsN 2 Garut
semakin menjadi pilihan utama masyarakat dalam mencari pendidikan berkualitas
berbasis keislaman.
Data ini menunjukkan bahwa MTsN 2 Garut bukan hanya
menjadi tujuan utama karena status negeri atau bebas biaya, melainkan karena
kepercayaan publik yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Tidak sedikit
orang tua yang rela menempuh jarak jauh, mengatur ulang domisili, bahkan
meninggalkan sekolah swasta ternama demi memastikan anaknya diterima di
madrasah ini.
SK PPDB Nomor 011 Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh
Kepala Madrasah menjadi landasan sah pelaksanaan PPDB tahun ini. Keputusan ini
menegaskan prinsip-prinsip objektif, transparan, akuntabel, dan berkeadilan
dalam proses seleksi.
Tak hanya itu, madrasah juga membuka beberapa jalur
pendaftaran: reguler, afirmasi, dan prestasi. Hal ini memberikan peluang lebih
luas bagi siswa dari berbagai latar belakang, termasuk dari keluarga kurang
mampu maupun mereka yang berprestasi di bidang non-akademik.
Tujuan utama dari penyusunan SK ini adalah agar PPDB
tidak hanya menjadi proses seleksi masuk madrasah, tetapi juga sebagai
instrumen penyaring siswa dengan potensi dan karakter unggul, yang mampu
menjadi bagian dari ekosistem pendidikan yang sehat dan berdaya saing.
Ini juga merupakan bentuk tanggung jawab institusi
pendidikan terhadap publik: bahwa setiap anak berhak atas pendidikan terbaik
tanpa diskriminasi.
Tingginya animo pendaftar tentu menjadi kebanggaan
sekaligus tantangan. Di satu sisi, madrasah memiliki banyak pilihan calon
siswa, sehingga bisa mempertahankan mutu input. Di sisi lain, harus ada sistem
seleksi yang benar-benar adil dan transparan agar tidak memicu kekecewaan
publik.
Dalam konteks inilah, digitalisasi sistem pendaftaran
menjadi solusi. MTsN 2 Garut memanfaatkan teknologi daring untuk memperkecil
risiko pungli, manipulasi data, dan kesalahan administratif.
Kepala MTsN 2 Garut, dalam keterangannya, menyatakan
bahwa pihaknya akan mengawal penuh jalannya PPDB dengan membentuk panitia yang
profesional, membuka ruang konsultasi dan pengaduan masyarakat, serta
melibatkan tokoh masyarakat dalam proses sosialisasi. Tujuannya, agar semua
pihak merasa dilibatkan dan tidak ada celah bagi permainan kotor dalam
penerimaan siswa baru.
Tak kalah penting, masyarakat juga diajak untuk
memahami bahwa tidak semua calon peserta didik dapat diterima, karena daya
tampung terbatas. Oleh karena itu, perlu pendekatan komunikasi yang persuasif,
mengedukasi masyarakat agar memahami prosedur seleksi dan tidak terjebak pada
ekspektasi semu.
Fenomena 350 pendaftar di awal pembukaan PPDB ini
menjadi bukti bahwa madrasah sudah tidak lagi dipandang sebelah mata. MTsN 2
Garut hadir sebagai pilihan utama, bukan alternatif terakhir. Kombinasi antara
mutu pendidikan, pembinaan karakter, pembelajaran berbasis digital, serta
prestasi siswa di tingkat kabupaten hingga nasional menjadikan madrasah ini
sebagai magnet baru di tengah kompetisi lembaga pendidikan yang makin ketat.
Jika tren ini terus berlanjut, MTsN 2 Garut bukan
hanya akan menjadi pusat pendidikan unggulan di Garut, tetapi juga model
nasional tentang bagaimana madrasah bisa bertransformasi menjadi sekolah masa
depan yang dicintai masyarakat.
Bagi orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya, jangan
menunggu hingga akhir pendaftaran. Bisa jadi kuota sudah penuh sebelum
waktunya. Informasi lengkap tersedia di website resmi dan kanal media sosial
MTsN 2 Garut.
Siapkah anak Anda jadi bagian dari madrasah pilihan
yang kini makin diperhitungkan?
Post a Comment