Pembelajaran dengan Menonton Video

 

Oleh: Adib Nur Aziz, Guru MTsN 7 Sleman

 

Salah satu cara guru mengajar yang disukai para siswa adalah pemutaran video. Terkadang ketika suasana sedang suntuk dan membosankan, para siswa meminta kepada guru untuk diputarkan video. Ini berarti para siswa cukup tertarik belajar dengan diputarkan video. Namun, terkadang guru yang belum bisa memenuhi dari permintaan siswa. Hal ini disebabkan guru tidak siap dengan beragam video pembelajaran sesuai tema materi yang disampaikan.


Mengapa pembelajaran dengan memutar video disukai para siswa? Karena untuk menonton video, melibatkan panca indra penglihatan sekaligus pendengaran. Sehingga, para siswa akan lebih menikmatinya, dibandingkan dengan metode ceramah misalnya, yang hanya mengaktifkan panca indra pendengaran.


Video memberikan beragam pengalaman dengan sumber belajar yang bermacam-macam. Untuk mendapatkannya, para guru tidak kesulitan karena bisa mengunduh dari internet. Lebih dari itu, kesan dan materi yang diingat para siswa akan lebih kuat karena materi pembelajaran disimak dengan pendengaran sekaligus penglihatan.


Oleh karena itu, para guru perlu menyiapkan sebanyak mungkin video-video pembelajaran maupun video dalam bentuk lainnya yang masih ada kaitannya dengan materi yang disampaikan. Selain itu, prasarana penunjang juga perlu disiapkan setiap kali ada kegiatan pembelajaran di kelas. Di antaranya adalah: LCD dan layarnya, kabel penghubung antara laptop dan LCD serta speaker. Bila tidak disiapkan sejak sebelum pembelajaran dimulai, dikhawatirkan waktu pemasangan instalasi LCD akan memakan waktu tersendiri yang tidak singkat.


Satu hal lagi yang perlu diperhatikan, yaitu guru mestinya menonton dulu secara utuh video pembelajaran yang akan diputar di kelas. Hal ini bertujuan agar guru memastikan isi video pembelajaran yang diputar adalah sesuai dengana tujuan materi yang ingin dicapai. Di samping itu, bisa mencegah dan menghindari gambar di video yang kurang sopan atau bermuatan adegan yang tidak pantas untuk ditampilkan. Man jadda wajada!

Post a Comment

Previous Post Next Post