Misteri Ramadhan yang Akan Segera Pergi


Oleh: Nyai Herawati, S.E., S.Pd.I., M.Pd

Ramadan selalu datang dengan sejuta keistimewaan, membawa kedamaian, kehangatan, dan semangat spiritual yang tak tertandingi. Namun, seperti halnya setiap pertemuan, ada perpisahan yang tak terhindarkan. Ramadan perlahan-lahan akan meninggalkan kita, menyisakan misteri yang selalu sama: akankah kita benar-benar berubah setelahnya?

Setiap tahun, kita menyambut bulan suci ini dengan harapan besar—memperbaiki diri, meningkatkan ibadah, dan memperkuat hubungan dengan Sang Pencipta. Selama sebulan penuh, kita diajak untuk menahan diri, mengendalikan hawa nafsu, dan memaksimalkan kebaikan. Masjid-masjid penuh, tangan-tangan lebih ringan memberi, dan hati lebih peka terhadap sesama. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah semangat ini akan tetap bertahan setelah Ramadan berlalu?

Misteri Ramadan bukan hanya tentang keberkahan yang turun di malam-malam ganjil atau doa-doa yang diijabah dengan cara yang tak terduga. Misterinya yang terbesar adalah sejauh mana kita mampu menjaga cahaya Ramadan tetap menyala dalam keseharian kita setelah bulan suci ini pergi. Apakah kita akan tetap menjaga kebiasaan shalat malam, menahan amarah, dan terus berbagi kepada yang membutuhkan? Atau, kita kembali larut dalam rutinitas dunia yang melupakan jejak Ramadan?

Post a Comment

Previous Post Next Post