(33) Info Ujian Madrasah: UM Siap Digelar, Tapi Siapa Penentu Nilai Akhirmu? Siapa Saja di Balik Layar Soal dan Pengawasnya di MTsN 2 Garut Kabupaten Garut?

 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

Ujian Madrasah (UM) tahun pelajaran 2024/2025 di MTs Negeri 2 Garut siap digelar. Tapi, tahukah kamu siapa saja yang berjasa di balik lembar soal dan suasana hening di ruang ujian? SK Kepala Madrasah dengan nomor B-244/Mts.10.20/PP.00.5/04/2025 mengungkap semuanya dari penanggung jawab utama, ketua panitia, pengawas ruang, hingga penyusun kisi-kisi dan soal. Inilah pasukan pendidikan yang bekerja dalam senyap, tapi menentukan masa depan akademik siswa kelas IX.

UM: Lebih dari Sekadar Ujian

UM bukan sekadar tes biasa. Ia merupakan cerminan hasil belajar siswa selama tiga tahun, dan menjadi syarat penting untuk kelulusan. Maka tak heran, persiapan UM dilakukan dengan serius dan melibatkan tim besar. Kepala MTsN 2 Garut, Asep Sodikin, S.Pd., M.M., bertindak langsung sebagai penanggung jawab, memastikan proses berlangsung sesuai standar nasional.

Mendampingi beliau, Nurul Jubaedah, S.Ag., S.Pd., M.Ag. sebagai Ketua Panitia, memimpin jalannya teknis penyelenggaraan ujian. Di bawah koordinasinya, berbagai elemen penting seperti sekretaris, anggota bidang teknis, tata usaha, dan tim pengawas ruang telah ditetapkan untuk memastikan pelaksanaan UM berjalan lancar dan kredibel.

Tim Pengawas: Garda Terdepan Integritas Ujian

Sebanyak 38 guru dari berbagai bidang studi ditunjuk sebagai pengawas ruang. Mereka bukan sekadar hadir di ruang ujian, tetapi menjadi penjaga utama integritas dan ketertiban pelaksanaan. Kehadiran mereka menandai komitmen madrasah untuk menghadirkan ujian yang adil, jujur, dan bermartabat.

Nama-nama seperti Drs. Hasan Busaeri, S.Pd., Jojoh Patimah, Dra. Yeni Sriyani, hingga Imam Rahmaniki, S.Pd. menjadi bagian dari tim pengawas yang akan disebar ke ruang-ruang ujian.

Tim Penulis Soal: Otak di Balik Layar

Tak kalah penting adalah tim penyusun kisi-kisi dan naskah soal, yang terdiri dari guru-guru terbaik dan tergabung dalam berbagai MGMP. Mereka adalah:

  • Sri Setiawati dan tim MGMP Bahasa Indonesia
  • Deni Mohamad Toha dan tim MGMP Qur’an Hadis
  • Aat Agustini (Bahasa Inggris), Taufik Hasan (Fikih), hingga Sarah Arnetasari (SKI)

Tugas mereka berat: menyusun soal yang sesuai kurikulum, berstandar nasional, mengukur kompetensi riil siswa, dan tetap ramah terhadap konteks madrasah.

Kritik & Solusi: Jangan Sampai Soal Gagal Ukur

Meskipun sistem pengangkatan panitia dan penulis soal sudah sesuai regulasi, ada beberapa catatan penting:

  1. Evaluasi Validitas Soal Tahun Lalu — Apakah soal tahun lalu betul-betul mengukur Capaian Pembelajaran (CP)?
  2. Pelatihan Penulisan Soal HOTS — Apakah semua penyusun sudah mengikuti pelatihan terbaru? UM seharusnya bukan sekadar hafalan.
  3. Monitoring & Umpan Balik — Akan lebih baik jika panitia juga menyusun sistem evaluasi pasca-UM, agar kualitas penyelenggaraan terus meningkat.

Solusinya, MTsN 2 Garut dapat menggandeng pengawas pembina dan pengamat eksternal sebagai tim penjamin mutu. Dengan begitu, UM bukan hanya ritual tahunan, tetapi juga bagian dari siklus peningkatan mutu madrasah secara menyeluruh.

Kesimpulan: Ujian Serius, Pengelolaan Harus Profesional

MTsN 2 Garut menunjukkan kesiapannya mengelola UM secara profesional dan transparan. Dengan SK Panitia yang jelas dan personel yang kompeten, diharapkan UM berjalan lancar, adil, dan mencerminkan hasil belajar siswa secara utuh.

Namun, jangan lupakan satu hal: kesuksesan UM bukan hanya soal teknis pelaksanaan, tetapi juga bagaimana ujian ini menjadi alat refleksi dan pembelajaran bagi semua pihak siswa, guru, hingga manajemen madrasah.

Salam sukses dan jujur menghadapi UM!

Sahabat Pembelajar melaporkan dari Cibatu, Garut Jawa Barat Indonesia.

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post