Ujian Madrasah (UM) tahun pelajaran 2024/2025 di
MTs Negeri 2 Garut siap digelar. Tapi, tahukah kamu siapa saja yang berjasa di
balik lembar soal dan suasana hening di ruang ujian? SK Kepala Madrasah dengan
nomor B-244/Mts.10.20/PP.00.5/04/2025 mengungkap semuanya dari penanggung jawab
utama, ketua panitia, pengawas ruang, hingga penyusun kisi-kisi dan soal.
Inilah pasukan pendidikan yang bekerja dalam senyap, tapi menentukan masa depan
akademik siswa kelas IX.
UM: Lebih dari Sekadar Ujian
UM bukan sekadar tes biasa. Ia merupakan cerminan
hasil belajar siswa selama tiga tahun, dan menjadi syarat penting untuk
kelulusan. Maka tak heran, persiapan UM dilakukan dengan serius dan melibatkan
tim besar. Kepala MTsN 2 Garut, Asep Sodikin, S.Pd., M.M., bertindak langsung
sebagai penanggung jawab, memastikan proses berlangsung sesuai standar
nasional.
Mendampingi beliau, Nurul Jubaedah, S.Ag., S.Pd.,
M.Ag. sebagai Ketua Panitia, memimpin jalannya teknis penyelenggaraan ujian. Di
bawah koordinasinya, berbagai elemen penting seperti sekretaris, anggota bidang
teknis, tata usaha, dan tim pengawas ruang telah ditetapkan untuk memastikan
pelaksanaan UM berjalan lancar dan kredibel.
Tim Pengawas: Garda Terdepan
Integritas Ujian
Sebanyak 38 guru dari berbagai bidang studi ditunjuk
sebagai pengawas ruang. Mereka bukan sekadar hadir di ruang ujian, tetapi
menjadi penjaga utama integritas dan ketertiban pelaksanaan. Kehadiran mereka
menandai komitmen madrasah untuk menghadirkan ujian yang adil, jujur, dan
bermartabat.
Nama-nama seperti Drs. Hasan Busaeri, S.Pd., Jojoh
Patimah, Dra. Yeni Sriyani, hingga Imam Rahmaniki, S.Pd. menjadi bagian dari
tim pengawas yang akan disebar ke ruang-ruang ujian.
Tim Penulis Soal: Otak di Balik
Layar
Tak kalah penting adalah tim penyusun kisi-kisi dan
naskah soal, yang terdiri dari guru-guru terbaik dan tergabung dalam berbagai
MGMP. Mereka adalah:
- Sri
Setiawati dan tim MGMP Bahasa Indonesia
- Deni
Mohamad Toha dan tim MGMP Qur’an Hadis
- Aat
Agustini (Bahasa Inggris), Taufik Hasan (Fikih), hingga Sarah Arnetasari
(SKI)
Tugas mereka berat: menyusun soal yang sesuai
kurikulum, berstandar nasional, mengukur kompetensi riil siswa, dan tetap ramah
terhadap konteks madrasah.
Kritik & Solusi: Jangan Sampai
Soal Gagal Ukur
Meskipun sistem pengangkatan panitia dan penulis soal
sudah sesuai regulasi, ada beberapa catatan penting:
- Evaluasi
Validitas Soal Tahun Lalu — Apakah soal tahun lalu betul-betul mengukur
Capaian Pembelajaran (CP)?
- Pelatihan
Penulisan Soal HOTS — Apakah semua penyusun sudah mengikuti pelatihan
terbaru? UM seharusnya bukan sekadar hafalan.
- Monitoring
& Umpan Balik — Akan lebih baik jika panitia juga menyusun sistem
evaluasi pasca-UM, agar kualitas penyelenggaraan terus meningkat.
Solusinya, MTsN 2 Garut dapat menggandeng pengawas
pembina dan pengamat eksternal sebagai tim penjamin mutu. Dengan begitu, UM
bukan hanya ritual tahunan, tetapi juga bagian dari siklus peningkatan mutu
madrasah secara menyeluruh.
Kesimpulan: Ujian Serius,
Pengelolaan Harus Profesional
MTsN 2 Garut menunjukkan kesiapannya mengelola UM
secara profesional dan transparan. Dengan SK Panitia yang jelas dan personel
yang kompeten, diharapkan UM berjalan lancar, adil, dan mencerminkan hasil
belajar siswa secara utuh.
Namun, jangan lupakan satu hal: kesuksesan UM bukan
hanya soal teknis pelaksanaan, tetapi juga bagaimana ujian ini menjadi alat
refleksi dan pembelajaran bagi semua pihak siswa, guru, hingga manajemen
madrasah.
Salam sukses dan jujur menghadapi UM!
Sahabat Pembelajar melaporkan dari Cibatu, Garut Jawa
Barat Indonesia.
Post a Comment