Musrenbang RPJMD Jambi 2025: Strategi Kolaboratif untuk Pembangunan Inklusif dan Pendidikan Madrasah

 

Oleh: Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd.

 

Jambi, 21 Mei 2025 – Provinsi Jambi menorehkan sejarah penting dalam pembangunan daerah melalui pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2030, yang digelar di Swis-Belhotel Jambi. Acara ini menjadi titik temu seluruh kekuatan strategis daerah dalam menyatukan visi pembangunan lima tahun ke depan.



Kehadiran Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Dr. Bima Arya Sugiarto, memperkuat makna Musrenbang kali ini. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam menyusun RPJMD yang tidak hanya responsif terhadap isu nasional, tetapi juga adaptif terhadap kebutuhan lokal.



Turut hadir dalam kegiatan ini adalah seluruh unsur Forkopimda Jambi, wakil wali kota, bupati dan wakil bupati dari seluruh kabupaten/kota, kepala kantor wilayah kementerian/lembaga di Provinsi Jambi, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan (ormas), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Keterlibatan unsur masyarakat sipil menjadi salah satu indikator bahwa proses pembangunan mulai bergerak menuju pendekatan partisipatif dan inklusif.



Penandatanganan Dokumen RPJMD: Tonggak Legal dan Moral Pembangunan

Puncak acara ditandai dengan penandatanganan resmi dokumen RPJMD Provinsi Jambi oleh Gubernur dan pejabat terkait, sebagai dokumen perencanaan utama daerah untuk periode 2025–2030. Dokumen ini akan menjadi pedoman seluruh perangkat daerah dalam menyusun rencana strategis (Renstra) dan anggaran tahunan.



RPJMD Jambi kali ini mengangkat tema besar: “Jambi Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan”, dengan fokus pembangunan pada:

  • Penguatan ekonomi lokal berbasis potensi daerah
  • Pemerataan infrastruktur dan layanan dasar
  • Transformasi digital dalam pelayanan publik
  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya pendidikan dan kesehatan



Kaitannya dengan Madrasah

Saya mempertanyakan apakah ada kaitanya dengan madrasah?

Meskipun tidak secara eksplisit disebut dalam naskah resmi RPJMD yang dipaparkan hari ini, madrasah sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam pilar peningkatan kualitas SDM. Hal ini saya pertanyakan, sebagai salah seorang yang turut hadir dalam forum. Begini alasan saya, bahwa: Beberapa potensi keterkaitan antara RPJMD dan pengembangan madrasah meliputi:


  1. Dukungan Infrastruktur Pendidikan

RPJMD menetapkan pemerataan dan peningkatan fasilitas pendidikan sebagai prioritas. Ini dapat dimaknai sebagai peluang untuk mengakses dana-dana pendamping daerah untuk rehabilitasi atau pembangunan ruang kelas baru di madrasah.


  1. Program Digitalisasi Pendidikan

Transformasi digital pendidikan membuka ruang kolaborasi bagi madrasah untuk memperoleh akses pelatihan, platform digital pembelajaran, dan integrasi sistem informasi pendidikan daerah.


  1. Sinergi Program Peningkatan Kompetensi Guru

Pemerintah daerah berkomitmen mendorong peningkatan kualitas guru melalui pelatihan dan sertifikasi. Madrasah dapat menjadi bagian dari sasaran program ini dengan mendorong inklusivitas guru madrasah dalam program pelatihan lintas sektor.


  1. Madrasah Ramah Lingkungan dan Mandiri Energi

Dengan komitmen RPJMD terhadap pembangunan berkelanjutan, madrasah dapat merancang program sekolah hijau atau berbasis energi terbarukan, yang sejalan dengan arah kebijakan lingkungan provinsi.



5.      Pemprov dapat berperan aktif meningkatkan kesejahteraan guru honor di madrasah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang merata dan berkeadilan, khususnya di wilayah terpencil dan kurang terjangkau. Dengan memberikan insentif tambahan, pelatihan berkelanjutan, serta akses terhadap program peningkatan kompetensi, para guru madrasah akan lebih termotivasi dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran, tetapi juga menjadi bentuk pengakuan atas peran strategis guru madrasah dalam mencetak generasi yang cerdas secara intelektual dan kuat secara spiritual. Kolaborasi antara Pemprov dan Kementerian Agama dalam hal ini menjadi kunci penting dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan bermartabat di Provinsi Jambi.

 

Penutup

Musrenbang RPJMD hari ini tidak hanya menjadi forum formal perencanaan, tetapi juga mencerminkan kesadaran bersama akan pentingnya membangun daerah yang berdaya, adil, dan merangkul semua lini masyarakat—termasuk lembaga pendidikan berbasis keagamaan seperti madrasah.



Tantangan ke depan tentu tidak ringan. Namun, dengan sinergi antara pemerintah daerah, Kementerian Agama, dan masyarakat, madrasah dapat menjadi mitra strategis dalam mencetak generasi Jambi yang unggul secara spiritual, intelektual, dan sosial.



Hari ini bukan akhir, tetapi awal dari upaya kolektif untuk memastikan bahwa pembangunan daerah tidak hanya bersifat fisik dan ekonomi, melainkan juga menyentuh jantung peradaban: pendidikan dan akhlak.

Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd. adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi, yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di Indonesia.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post