Lingkungan yang Tepat, Hidup Melesat

 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag

Wakil Kepala Bidang Kurikulum MTsN 2 Garut

Kabid Humas AGERLIP PGM Indonesia

(Naskah ke 108)

 

 

Pernah merasa sudah ikut pelatihan, baca buku, bahkan bayar seminar mahal, tapi hidup masih di tempat yang sama? Mungkin masalahnya bukan di ilmu, tapi di lingkunganmu.

 

Sama seperti Clara, seorang desainer grafis muda dari Bandung. Ia aktif belajar, ikut kursus, dan bahkan magang di studio besar. Namun ketika ia ingin mengambil langkah besar seperti melamar ke agensi internasional atau membuka bisnis sendiri lingkungannya malah mematahkan semangat.

 

Ucapan seperti, “Ngapain sih segitu juga udah bagus,” atau “Kalau gagal gimana?” membuat Clara ragu. Padahal secara skill, ia sudah sangat siap. Tapi dukungan itu penting dan Clara tak mendapatkannya.

 

Ilmu Penting, Tapi Lingkungan Lebih Penentu

Psikologi sosial membuktikan bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh norma kelompok. Lingkungan yang menormalisasi stagnasi akan membuat kita ikut merasa cukup meski belum maksimal. Sebaliknya, lingkungan yang mendukung akan mendorong kita naik level lebih cepat dan lebih kuat.

 

Orang-orang di sekitarmu bisa jadi bahan bakar atau malah menjadi pemberat dalam perjalananmu.

 

Siapa yang Duduk di Meja Hidupmu?

Coba pikirkan lima orang yang paling sering kamu ajak bicara. Apakah mereka:

  1. Mendukung impianmu?
  2. Memberi kritik yang membangun?
  3. Senang melihat kamu sukses?
  4. Mendorong kamu mencoba hal baru?

Jika jawabannya lebih banyak “tidak,” mungkin saatnya kamu perlahan bergeser.

 

Tips Memilih Lingkungan yang Mendukung

  1. Gabung Komunitas Positif. Temukan kelompok yang sefrekuensi dengan impianmu. Banyak komunitas online dan offline yang bisa kamu ikuti untuk bertumbuh bersama.
  2. Cari Mentor atau Role Model. Belajarlah dari orang-orang yang sudah lebih dulu sukses, dan yang senang melihat orang lain ikut maju.
  3. Berani Jaga Jarak dari Lingkungan Toksik. Kamu tidak harus memutus hubungan, tapi kamu berhak membatasi interaksi dengan orang yang membuatmu ragu atau takut berkembang.

 

Clara dan Perubahan Besar

Setelah Clara bergabung dengan komunitas desainer ambisius, awalnya ia merasa minder. Tapi atmosfer positif itu perlahan membuatnya tumbuh. Dua tahun kemudian, ia membuka studio desain sendiri. Kini, bukan hanya dirinya yang naik level, tapi ia juga membantu orang lain ikut naik.

 

Naik Level Itu Perlu Didukung

Stagnasi kadang bukan karena kurang belajar, tapi karena salah lingkungan. Jadi, mulailah berhenti menyalahkan diri sendiri. Mulailah bertanya: siapa yang paling sering ada di sekitarku? Apakah mereka mendorong atau menahan?

 

Karena dalam hidup, yang kamu butuhkan bukan hanya ilmu, tapi juga lingkungan yang percaya kamu bisa. Dan nanti, saat kamu sudah di atas, jadilah tangan yang menarik orang lain ikut naik.

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post