(51) Agerlip PGM Indonesia: Apakah Deep Learning Bisa Jadi Kunci Transformasi Madrasah? Simak Fakta Menarik dari Webinar Nasional Agerlip Ini!

 

                                                   Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag, S.Pd, M.Ag

Apakah deep learning hanya istilah trendi atau benar-benar bisa menjadi kunci transformasi madrasah? Pertanyaan ini menggema kuat dalam gelaran Webinar Nasional #3 Agerlip PGM Indonesia yang diselenggarakan secara virtual dan dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah, Selasa (05/05/2025). Acara ini menjadi panggung kolaborasi, edukasi, dan apresiasi bagi para pendidik madrasah yang tengah bergerak menuju pembelajaran abad 21.

Dipandu oleh Nurul Jubaedah, S.Ag., S.Pd., M.Ag., Kabid Agerlip PGM Indonesia sekaligus Wakamad Kurikulum MTsN 2 Garut, webinar ini bukan sekadar ruang berbagi teori. Ia menjelma menjadi ruang refleksi mendalam tentang arah baru pendidikan madrasah.

Dengan tema "Pengembangan Sistem Pembelajaran Adaptif dengan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)", para peserta diajak mengupas cara membangun sistem belajar yang tidak hanya adaptif secara teknologi, tetapi juga menyentuh aspek kognitif dan afektif siswa.

Acara dibuka dengan penuh khidmat melalui lantunan Indonesia Raya dan Mars PGM Indonesia. Ketua Umum PGM Indonesia, Bapak Ir. H. Yaya Ropandi, S.Pd.I., M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa madrasah tidak boleh ketinggalan dalam mengadopsi pendekatan pembelajaran modern.

 “Deep learning bukan sekadar kecanggihan teknologi, tapi filosofi bahwa pendidikan harus menyentuh kedalaman nalar dan akhlak peserta didik,” ujarnya.

Salah satu momen yang paling ditunggu adalah pengumuman pemenang Agerlip Award 2025 yang disampaikan oleh Sekjen Agerlip PGM Indonesia, Deni Kurniawan As’ari, M.Pd. Penghargaan ini diberikan kepada guru-guru yang aktif menulis, membagikan ide dan inovasi melalui blog, serta berkontribusi dalam karya antologi.

Tiga kategori yang diumumkan yakni: Penulis Web/Blog Agerlip Terproduktif, Karya Tulis Terpopuler, dan Penulis Buku Antologi Terbaik. “Penghargaan ini bukan hanya simbol, tapi energi yang terus menyalakan semangat literasi di lingkungan madrasah,” ujar Deni.

Sesi inti webinar dipandu oleh moderator Hj. Lilik Fatkhu Diniyah, M.Pd., Kabid Agerlip sekaligus Kepala MI Al Iman Kota Magelang. Para narasumber yang hadir menyampaikan beragam pendekatan deep learning, mulai dari integrasi teknologi hingga pembelajaran berbasis proyek dan refleksi kritis.

Para peserta terlihat antusias mengikuti paparan demi paparan, dengan banyak pertanyaan yang masuk saat sesi diskusi.

Tantangan dan harapan pendidikan madrasah disorot dari berbagai sudut pandang. Salah satu gagasan menarik datang dari narasumber yang menekankan bahwa pembelajaran mendalam bukan hanya perkara konten, tetapi mindset.

Madrasah ditantang untuk menciptakan ruang belajar yang mendorong siswa berpikir kritis, berkolaborasi, dan berani menciptakan solusi atas masalah nyata di lingkungan mereka.

Webinar ini juga menjadi bukti nyata bahwa transformasi pendidikan membutuhkan sinergi. Tidak hanya antara guru dan siswa, tetapi juga antara organisasi profesi seperti PGM Indonesia dengan kebijakan pendidikan nasional. Dalam dunia yang terus berubah, guru madrasah dituntut untuk menjadi navigator perubahan, bukan hanya penumpang.

Penutupan acara berlangsung penuh haru dan semangat. MC Nurul Jubaedah menutup dengan pantun:
"Jika ingin ilmu terus bertambah, jangan lelah untuk berbagi dan belajar. Deep Learning bukan hanya istilah semata, tapi arah baru pendidikan madrasah yang bermakna."

Webinar ini bukan sekadar acara daring. Ia adalah langkah nyata dalam membangun ekosistem literasi digital dan pembelajaran transformatif. Jika konsisten dilakukan, bukan mustahil madrasah akan menjadi pionir pendidikan masa depan yang tidak hanya cerdas, tapi juga bijak dan berdaya.

Apakah madrasah siap berubah? Melihat semangat yang ditunjukkan dalam Webinar Nasional Agerlip ini, jawabannya: Ya, sangat siap!

Post a Comment

Previous Post Next Post