(49) Kisah Inspiratif: Siapa Sosok di Balik 701 Artikel Melintas.id? Bagaimana Guru Ini Menyatukan Pena, Pendidikan, dan Perubahan?

 

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag, S.Pd, M.Ag

Di tengah gegap gempita peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025, sebuah nama muncul dalam lingkaran jurnalisme pendidikan digital Indonesia: Nurul Jubaedah, S.Ag., S.Pd., M.Ag.. Perempuan tangguh ini menerima Sertifikat Penghargaan dari redaksi Melintas.id atas kontribusinya sebagai penulis berita online aktif dengan capaian luar biasa: 701 artikel ditulis dalam rentang 15 Mei 2023 hingga 30 April 2025.

Penghargaan dengan nomor: 01/B/Melintas/04/2025 ini tidak sekadar angka—ini adalah bukti konsistensi, ketekunan, dan kecintaan pada dunia pendidikan serta literasi publik.

Mengapa Ini Penting untuk Dunia Pendidikan?

Nurul bukan sekadar jurnalis lepas. Ia adalah guru, akademisi, dan aktivis literasi yang menulis bukan hanya untuk klik, tetapi untuk membangkitkan kesadaran, menanam nilai, dan membela guru serta peserta didik dari pinggiran hingga pusat kota.

Dalam setiap tulisannya, ia menyisipkan gagasan perubahan pendidikan yang berpihak pada kemanusiaan, keadilan, dan keilmuan.

Apa Tujuan dan Manfaat dari Dedikasinya?

  1. Mengangkat Isu Pendidikan yang Terlupakan: Ia konsisten menyuarakan persoalan guru honorer, madrasah terpencil, kurikulum yang timpang, hingga semangat gotong royong di sekolah.
  2. Menjadikan Guru sebagai Pelopor Literasi: Artikel-artikelnya memantik semangat rekan-rekan guru untuk menulis, berpikir kritis, dan berbicara lewat media digital.
  3. Memberikan Informasi Berkualitas bagi Publik: Di era banjir informasi, Nurul menyajikan artikel yang padat data, hangat narasi, dan tajam dalam analisis.

Bagaimana Ia Bisa Menulis 701 Artikel?

Dengan latar belakang pendidikan yang kuat di bidang agama dan pendidikan, serta pengalaman lapangan di madrasah, Nurul menggabungkan kepekaan sosial dan kompetensi akademik dalam tulisannya. Ia juga menggunakan pendekatan jurnalistik solutif—mengkritisi tanpa menjatuhkan, dan menyarankan tanpa menggurui.

Disiplin, konsistensi, dan visi edukatif menjadi kunci di balik produktivitasnya.

Apa Tantangan yang Ia Hadapi?

  • Keterbatasan waktu sebagai guru dan penulis.
  • Minimnya penghargaan terhadap jurnalisme pendidikan.
  • Kritik pedas dari berbagai pihak karena tulisan-tulisannya yang tajam.

Namun, semua itu tak mengendurkan semangatnya. Ia menjadikan kritik sebagai vitamin, dan keterbatasan sebagai peluang.

Solusi yang Ditawarkan Lewat Tulisan

Dalam banyak artikelnya, Nurul menulis dengan pendekatan berbasis solusi:

  • Menyarankan reformasi kebijakan guru honorer.
  • Mendorong sinergi antara madrasah dan dunia digital.
  • Mengusulkan model pendidikan berbasis nilai lokal dan spiritual.

Ia percaya bahwa tulisan adalah bentuk perlawanan paling damai namun paling berdampak.

Pena yang Menggerakkan Dunia

Penghargaan dari Melintas.id ini adalah pengingat bahwa pena seorang guru bisa lebih tajam dari pidato pejabat. Dalam diam dan ketekunan, Nurul Jubaedah menyalakan cahaya perubahan lewat artikel-artikelnya.

Kini pertanyaannya:

Berapa banyak lagi guru seperti Nurul yang berani menulis untuk bangsa? Dan kapan dunia pendidikan memberi panggung lebih luas bagi suara mereka?

Post a Comment

Previous Post Next Post