Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag.
Cibatu, Garut – Dalam suasana penuh kehangatan dan
kebersamaan, keluarga besar asuhan Ibu Nana Nurhayati, S.Ag., kembali
mengadakan kegiatan santunan anak yatim di kediamannya di Babakan Loa, Cibatu,
Garut. Acara yang diikuti oleh 14 anak yatim ini menjadi momen spesial bagi
semua yang hadir, terutama bagi Ibu Nana sekeluarga yang berharap doa dan
harapan mereka segera terkabul serta mendapatkan keberkahan hidup.
Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun sebagai
bentuk kepedulian dan kasih sayang terhadap anak yatim. Acara dipandu oleh
Ustad H. Abdul Hadi, LC, yang juga memberikan tausiyah inspiratif mengenai
pengalaman spiritualnya saat berpuasa di Mesir dan berziarah ke makam para
sahabat Nabi. Dalam ceritanya, beliau menggambarkan betapa luar biasanya
keteladanan para sahabat dalam menjalankan ibadah, sehingga menjadi motivasi
bagi kita semua untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Dilanjutkan oleh Ustadzah Fitri Shofiatun Nafidzah,
S.Pd.I., tausiyah kedua mengupas tentang tiga tingkatan puasa dan kisah haru
seorang anak yatim pada zaman Nabi Muhammad. Dikisahkan, seorang anak kecil
menangis saat teman-temannya bermain dengan riang, karena ia tak memiliki ayah
yang gugur dalam peperangan.
Nabi Muhammad pun menghiburnya, menghadiahinya baju
baru, dan mengangkatnya sebagai anak. Ibu angkatnya, Siti Fatimah, dengan penuh
kasih sayang membesarkan anak tersebut hingga akhirnya ia merasa bahagia
kembali. Kisah ini memberikan pesan mendalam bahwa anak yatim adalah bagian
dari keluarga besar umat Islam yang harus selalu dijaga dan disayangi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh para pembimbing
lainnya, yaitu Hendra Mulyana, S.Pd.I., dan Nurul Jubaedah, S.Ag., S.Pd.,
M.Ag., yang dengan penuh perhatian membimbing dan memberikan semangat kepada
anak-anak yatim agar terus berjuang meraih masa depan yang cerah.
Acara berlangsung penuh kehangatan dan ditutup dengan
doa bersama serta pemberian santunan. Senyum bahagia terpancar dari wajah
anak-anak yatim yang merasakan kasih sayang dari keluarga besar ini. "Kami
bukan hanya sekadar pendamping, tapi kami adalah keluarga bagi mereka,"
ungkap Ibu Nana dengan penuh haru.
Momentum tahunan ini menjadi bukti bahwa kepedulian
terhadap anak yatim bukan hanya sekadar berbagi materi, tetapi juga memberikan
cinta dan kebersamaan yang mampu menghangatkan hati mereka. Semoga kegiatan ini
terus berlanjut dan membawa keberkahan bagi semua yang terlibat.
إرسال تعليق