Ada Apa dengan Roket Air?

 

Oleh: Adib Nur Aziz, Guru MTsN 7 Sleman

 

Roket air adalah salah satu bentuk praktikum dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), khususnya dalam materi tekanan. Roket air sudah bisa dikenalkan oleh para guru sejak jenjang Sekolah Dasar (SD). Bentuk praktikumnya sederhana, hanya merangkai dua botol bekas air mineral atau minuman bersoda. Selanjutnya diberi sayap dan diluncurkan dengan tenaga angin yang dipompakan pada salah satu bagian botol yang utuh.


Namun, di balik kesederhanaan itu, roket air menyimpan banyak potensi untuk dikembangkan. Terbukti, di awal abad ke-21, atau setelah tahun 2000-an, mulai marak adanya kompetisi roket air di kalangan pelajar di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, kompetisi ini digelar hingga jenjang nasional yang dipelopori oleh Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) yang bermarkas di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.


Kini, roket air telah menjadi salah satu keterampilan yang berkembang di kalangan pelajar, terutama jenjang SMP/MTs hingga SMA/MA. Saat ini banyak bermunculan komunitas-komunitas pencinta roket air di banyak sekolah dan madrasah. Mereka secara aktif melakukan pengembangan dan riset terkait roket air. Apalagi dengan adanya kompetisi roket air yang digelar tahunan hingga tingkat nasional, membuat atmosfer roket air semakin panas dan kompetitif.


Kata kunci dari kompetisi roket air adalah kemampuan roket untuk menuju tepat ke titik sasaran. Hal ini bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan misi itu. Di antaranya adalah massa/berat roket air yang dibuat, banyaknya air yang diisikan dalam botol roket air, dan besarnya sudut peluncuran. Itu semua memerlukan riset dan latihan yang berulang-ulang.


Di level sekolah saja, roket air sudah memiliki daya tarik yang luar biasa. Para siswa yang dikenalkan dengan roket air akan memiliki pengalaman yang mengesankan. Di samping itu, pengenalan roket air akan menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu yang lebih dari para siswa dalam bidang sains. Man jadda wajada!

Post a Comment

أحدث أقدم