Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
Peserta Didik Baru Madrasah (PPDBM) tahun
pelajaran 2025/2026 telah mulai diproses. Salah satu data yang menarik
perhatian adalah milik Alma Haura Ainun Hafidzah, siswi baru yang lahir di
Garut pada 27 November 2012. Alma mendaftarkan diri dengan mimpi menjadi
seorang dokter dan semangat belajar yang tertera dalam setiap isian
formulirnya.
Dalam formulir yang dilengkapi secara lengkap, Alma
menulis hobinya adalah memasak, dan ia terbiasa berjalan kaki ke madrasah
sejauh 150 meter dari rumah. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara,
berasal dari keluarga yang sederhana namun penuh dukungan terhadap pendidikan.
Ayahnya, Moch Zen Fawaz, dan ibunya, Yeni Sulastri yang
berprofesi sebagai guru menyertakan semua data administrasi yang dibutuhkan,
termasuk Kartu Keluarga, NIK, hingga data imunisasi.
Alma adalah lulusan dari SDIT Bina Insan Qur’ani,
sebuah sekolah dasar Islam terpadu yang berada di Kecamatan Cibatu. Dengan
latar belakang tersebut, ia tampaknya akan cepat beradaptasi dengan sistem
pendidikan berbasis nilai-nilai Islam yang diterapkan di MTsN 2 Garut.
Meski belum mencantumkan prestasi akademik atau
non-akademik, keinginan kuat untuk menempuh jenjang madrasah menunjukkan
komitmen awal yang layak diapresiasi.
Data yang tertera di formulir ini tak sekadar
rangkaian angka dan huruf. Ia adalah potret dari sistem pendidikan madrasah
yang terus dibutuhkan masyarakat. Sebuah tempat yang menjadi pilihan bagi
keluarga yang menginginkan pendidikan berbasis nilai agama yang kuat, namun
tetap terbuka dengan kemajuan dan ilmu pengetahuan.
MTsN 2 Garut yang berada di bawah naungan Kementerian
Agama Republik Indonesia menjadi salah satu madrasah rujukan di Kabupaten Garut
untuk jenjang pendidikan menengah pertama.
Melalui sistem PPDBM, madrasah tak hanya menjaring
siswa baru, tapi juga membaca kondisi sosial dan kebutuhan peserta didik. Ini
menjadi dasar untuk menyusun strategi pembinaan ke depan, baik dalam hal
beasiswa, penguatan karakter, pembelajaran tambahan, maupun pengembangan bakat.
Data siswa seperti Alma membantu madrasah melihat
bahwa ada generasi muda yang siap tumbuh dengan semangat belajar tinggi,
meskipun mungkin belum menunjukkan capaian prestasi formal.
Salah satu manfaat utama dari proses seleksi madrasah
berbasis formulir ini adalah terbangunnya sistem administrasi yang akurat dan
terstandar.
Madrasah kini tidak hanya dituntut sebagai tempat
mengajar, tetapi juga sebagai institusi pendidikan yang profesional,
transparan, dan berbasis data. Hal ini mendukung peningkatan kualitas layanan
pendidikan sesuai arah kebijakan nasional, termasuk program digitalisasi
madrasah dan penguatan literasi numerasi.
Bagi dunia pendidikan secara umum, kisah seperti Alma
adalah pengingat bahwa sekolah bukan hanya tempat menampung siswa berprestasi
tinggi, tetapi juga tempat membentuk dan menumbuhkan potensi yang masih
tersembunyi.
Dengan dukungan lingkungan belajar yang kondusif,
guru-guru yang peduli, serta program yang tepat sasaran, siswa seperti Alma
bisa menjadi aset besar di masa depan.
MTsN 2 Garut kini dihadapkan pada tugas besar:
menyambut para calon siswa baru dengan semangat melayani, mendidik, dan
memuliakan. Setiap nama yang tertera dalam formulir adalah amanah yang kelak
akan tumbuh menjadi pemimpin, pendidik, atau profesional yang membawa
perubahan.
Selamat datang, Alma Haura Ainun Hafidzah. Semoga
madrasah ini menjadi rumah ilmu dan akhlak untukmu, dan bagi seluruh generasi
baru yang melangkah dengan mimpi besar dan tekad yang tulus.
إرسال تعليق