Oleh: Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd
Ketua Umum PGM Ind Wil. Jambi
Pengawas MA Kab. Muaro Jambi
Ketua III Forkom Ormas Jambi
Pembelajaran diskoveri terintegrasi nilai religi Biologi materi Keanekaragaman Hayati menginternalisasikan nilai-nilai religi dalam Alquran. Nilai religi merupakan nilai-nilai yang ada dalam Alquran dan diinisiasikan ke dalam diri manusia yang menggambarkan sifat-sifat keagamaan yang diyakininya.
Nilai religi muncul dari dalam diri manusia yang memiliki kebutuhan jasmani dan ruhani sebagai makhluk fisikal dan biologis, memiliki sifat intelektual-psikologis serta sebagai makhluk sosial-spiritual. Nilai-nilai tersebut dibutuhkan secara seimbang agar tercapai ketenteraman hati (Nawawi, 2011a).
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud., 2017; Marilyn., 2008; Pedoman Penguatan Karakter, 2017) Nilai religi di dalam diri manusia adalah pencerminan keberimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
Implementasi nilai-nilai religi ini meliputi tiga dimensi relasi antar individu dengan Tuhan, individu dengan sesama dan individu dengan alam semesta. Selanjutnya tercakup dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.
Pengertian nilai religi menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih sangat umum dan berlaku bagi semua penganut agama dan kepercayaan di Indonesia. Nilai religi merupakan pengejawantahan rasa cinta manusia terhadap Tuhan, sesama dan alam semesta yang timbul dari dalam hati manusia untuk keseimbangan dan ketenteraman hati manusia. nilai religi menjadi dasar dari setiap tindakan manusia.
Pengembangan Model Pembelajaran Diskoveri Terintegrasi Biologi materi Kenaekaragaman Hayati, memberikan pengalaman pembelajaran Biologi tentang konsep Keanekaragaman Hayati, melalui tema-tema, topik-topik yang berproses secara faal pada fisiologi mulai dari tingkat gen, spesies dan ekosistem, yang diciptakan oleh Allah SWT untuk manusia dan peran Keanekaragaman hayati secara totalitas di muka bumi.
Semua unit dan struktur sel berproses secara sistematis dan tak pernah keliru dalam menjalankan fungsinya sebagai makhluk hidup. Melalui pembelajaran Keanekaragaman Hayati dapat membelajarkan dan menanamkan nilai religi pada Peserta Didik di Madrasah Aliyah yang sedang berada pada taraf remaja atau adolesen.
Nilai-nilai religi
penting bagi perkembangan mental dan spiritual peserta didik untuk membentuk
dan mengembangkan karakter baik yang berfungsi dalam pergaulan kehidupan
manusia pada taraf nasional dan internasional bahkan bagi perkembangan karier
dalam pekerjaan atau peran manusia di masyarakat.
Subnilai Religius
Peserta Didik di Madrasah
Aliyah sedang berada pada usia remaja, sedang berada pada kondisi menemukan dan membentuk jati diri menjadi
manusia dewasa. Memiliki jiwa petualang dengan rasa ingin tahu yang tinggi.
Secara teoritis berada pada tahap operasi formal yang sudah mampu berpikir
abstrak secara deduktif dan induktif (J. W.& Santrock & Santrock, 2007).
Konsep
Pengembangan Pembelajaran
Diskoveri Terintegrasi
Nilai Religi Biologi materi Keanekaragaman hayati menginternalisasikan subnilai religi
yaitu mengagumi keberagaman ciptaan Allah SWT dan sikap bersyukur pada
Allah SWT bagi Peserta Didik di
Madrasah Aliyah. Subnilai religi tersebut dikembangkan lebih lanjut dari nilai religi.
Nilai Religi Berdasarkan
Teori
Belajar
Pengembangan Pembelajaran Diskoveri Terintegrasi Niali Religi untuk pengembangan sikap ilmiah, menghubungkan dan menginternalisasikan nilai religi dalam proses pembelajaran dengan teori-teori belajar yang sesuai di Madrasah Aliyah. Nilai Religi merupakan nilai keagamaan yang ada pada setiap individu, kelompok maupun masyarakat bangsa dan negara.
Nilai Religi dalam teori belajar
merupakan nilai-nilai Ketuhanan yang dibutuhkan oleh manusia. Manusia
membutuhkan Tuhan dalam hidupnya Maslow (Jarvis, 2000a). Nilai-nilai agama mempengaruhi remaja secara positif
(King & Benson, dkk (2000) (Jhon W.
Santrock, 2007). Secara behaviorisme sifat religi manusia dapat diamati
pada perilaku sehari-hari dalam aktivitas keagamaannya.
Pengembangan
Pembelajaran Diskoveri Terintegrasi Niali Religi untuk pengembangan sikap ilmiah mengaitkan materi-materi Biologi dengan nilai religi
melalui aktivitas pembelajaran di kelas, laboratorium
dan di lingkungan luar kelas pada Madrasah Aliyah. Nilai religi yang diaktualisasikan melalui ritual-ritual peribadatan di
terapkan dalam proses pembelajaran sebagai wujud pengembangan modul
pembelajaran yang menginternalisasikan kecintaan terhadap Tuhan, memberikan efek positif pengaruh agama terhadap
manusia dan perilakunya.
|
Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd.
adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di
madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan
bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis
organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi,
yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty
telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen
pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di
Indonesia. |
إرسال تعليق