(oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag)
Naskah ke 90
Pernah kepikiran nggak, seberapa digital
sebenarnya guru-guru di madrasah kita? Jangan-jangan masih banyak yang
“terjebak” zona nyaman papan tulis. Nah, Kementerian Agama RI lewat Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam baru aja meluncurkan survei nasional bertajuk “Evaluasi
Kompetensi Literasi Digital Guru Madrasah”. Ternyata begini faktanya:
- Masalahnya
Serius: Digitalisasi Cuma Jadi Wacana? Banyak guru madrasah belum optimal
memanfaatkan teknologi digital untuk mengajar. Padahal, dunia pendidikan
bergerak cepat dan murid Gen Z butuh lebih dari sekadar ceramah di kelas.
- Dampaknya
Ngeri: Tertinggal di Era Smart School! Tanpa kemampuan digital, guru
rentan tertinggal, pembelajaran jadi stagnan, dan siswa kurang
terfasilitasi keterampilan abad 21. Ini bukan cuma soal teknologi, tapi
juga soal masa depan generasi.
- Solusinya?
Ikut Survei Literasi Digital Sekarang Juga! Kemenag mengajak guru-guru MA,
MTs, dan MI dari seluruh Indonesia untuk ikut survei daring mulai 8–23 Mei
2025. Link-nya? bit.ly/literasi-digital-guru-2025.
Per
madrasah, empat guru dari rumpun pelajaran berbeda diminta berpartisipasi.
- Langkah
Nyata: Jangan Hanya Nonton, Ayo Isi! Ini bukan survei biasa. Ini langkah
awal menyusun kebijakan pelatihan digital guru madrasah secara nasional.
Data dari guru akan jadi dasar transformasi nyata, bukan basa-basi.
Penting!
Kepala Kantor Wilayah dan Kepala Madrasah diminta segera menunjuk guru peserta
survei. Dari guru agama sampai guru TIK, semua punya peran penting dalam
membentuk madrasah yang melek digital.
Sekarang giliranmu, Guru!
Jangan hanya menjadi penonton perubahan. Jadilah
bagian dari guru madrasah yang #CakapDigital. Klik link-nya, isi surveinya, dan
bantu bentuk masa depan pendidikan yang relevan.
Berani isi, berarti peduli. Kalau bukan sekarang,
kapan lagi?
إرسال تعليق