MGMP IPA MTs Sleman Ikuti Rukyatul Hilal



Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) Kabupaten Sleman menggelar sebuah kegiatan yang istimewa, yaitu mengikuti rukyatul hilal awal bulan Dzulhijjah 1446 H. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Mei 2025 di Pos Pengamatan Bulan (POB) Syekh Bela-belu Kanwil Kemenag DIY di Parangtritis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Sebanyak 33 guru dari berbagai MTs baik negeri maupun swasta turut ambil bagian dalam acara spesial ini.

 

Kegiatan rukyatul hilal ini dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Peserta yang datang tidak hanya dari para guru anggota MGMP IPA MTs Sleman, melainkan dari berbagai instansi di Yogyakarta. Di antaranya adalah para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tim dari BMKG Yogyakarta dan utusan dari berbagai ormas Islam di Yogyakarta. Mereka menggunakan beberapa teleskop yang ditata dan dipersiapkan di lantai tiga dari Gedung POB Syekh Bela-Belu Parangtritis.

 

Para guru yang mengikuti kegiatan ini tidak semata-mata mengamati prosesi persiapan hingga pengamatan hilal ketika adzan maghrib berkumandang. Mereka juga memanfaatkan kesempatan tersebut dengan mengamati berbagai sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh POB Syekh Bela-Belu Parangtritis. Sebab, gedung empat lantai yang dibangun di atas bukit itu dirancang juga sebagai media edukasi sains, selain untuk kegiatan rukyatul hilal.

 

Para guru bisa mengamati berbagai peralatan sains modern yang dipajang di lantai satu. Adapun di lantai empat, mereka dengan asyik menyaksikan teleskop ukuran jumbo yang digunakan untuk pengamatan bulan dengan hasil pengamatan yang sudah terhubung ke layar laptop. Sementara itu pada lantai dua, para guru anggota MGMP IPA MTs kabupaten Sleman bisa duduk lesehan di atas tikar dan menyimak penjelasan terkait kegiatan rukyatul hilal sore itu. 

 

Kegiatan rukyatul hilal berakhir sekitar pukul 18.00 WIB. Para guru selanjutnya melaksanakan shalat Maghrib secara bergantian di musholla yang terdapat di lantai dua. Seluruh peserta rukyatul hilal tidak ada yang berhasil melihat bulan sabit tanda awal bulan Dzulhijjah. Hal ini disebabkan oleh awan yang menutupi cakrawala dan ketinggian hilal saat diamati masih terlalu rendah yaitu sekitar satu koma sekian derajat. Meskipun demikian para guru pulang dengan gembira karena telah mendapatkan banyak hikmah dan pengalaman baru. Man jadda wajada! 

(Adib Nur Aziz/guru MTsN 7 Sleman)

أحدث أقدم