Oleh:
Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd.
Ketua
Umum PGM Ind Wil. Jambi
Pengawas
MA Kab. Muaro Jambi
Ketua
III Forkom Ormas Jambi
Pendahuluan
Madrasah
sebagai lembaga pendidikan yang menekankan integrasi antara ilmu pengetahuan
dan nilai-nilai keislaman memiliki peran strategis dalam membentuk karakter
peserta didik. Dalam konteks ini, guru tidak hanya bertugas sebagai pendidik (mu’allim) yang mentransfer ilmu, tetapi
juga sebagai pendidik moral (murabbi)
dan pembimbing ruhani (mursyid).
Salah satu peran terpenting guru di madrasah adalah menjadi teladan atau role model bagi siswa dalam
berperilaku, bersikap, dan menjalani kehidupan.
Keteladanan
dalam Perspektif Pendidikan Islam
Keteladanan
(uswah hasanah) adalah metode
pendidikan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sebagaimana dijeaskan dalam
Alquran, bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri diabadikan dalam Al-Qur’an sebagai
sosok teladan terbaik:
"Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..."
(QS. Al-Ahzab: 21)
Memaknai
ayat tersebut di dalam konteks madrasah, maka guru menjadi figur utama yang
mencerminkan nilai-nilai islami dalam praktik keseharian—baik dalam disiplin,
tanggung jawab, kejujuran, adab, hingga semangat belajar. Peserta didik akan
meniru tidak hanya kata-kata, tetapi lebih dari itu: tindakan nyata yang
dilakukan guru setiap hari.
Analisis:
Guru sebagai Role Model di Era Modern
Guru
sebagai role model,dDi era digital dan globalisasi, sekarrang ini, di mana tantangan
pendidikan moral dan karakter semakin kompleks. Informasi begitu mudah diakses,
nilai-nilai eksternal dengan berbagai ideologi dan budaya kerap memengaruhi
cara berpikir generasi muda. Dalam situasi seperti ini, maka keteladanan
guru menjadi benteng utama pendidikan karakter.
Senada
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yusri & Sugiyarto (2020) dalam jurnal
Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam menegaskan bahwa:
"Keteladanan
guru merupakan instrumen utama dalam pendidikan karakter di madrasah.
Pembentukan sikap dan perilaku siswa lebih banyak dipengaruhi oleh teladan yang
diberikan guru dibandingkan instruksi verbal semata."
Senada
dengan itu, selanjutnya, Aisyah & Mujahid (2022) dalam International
Journal of Islamic Studies menyatakan:
"Peran
guru sebagai role model sangat signifikan dalam menumbuhkan akhlak al-karimah
siswa, terutama di madrasah yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam
setiap aspek pembelajaran." (Aisyah &
Mujahid, 2022).
Hal
ini menunjukkan bahwa guru tidak cukup hanya mengajar, tetapi juga menjadi
panutan dalam berperilaku dan bersikap, baik di dalam maupun di luar kelas.
Keteladanan
sebagai Pembentuk Budaya di madrasah
Budaya
madrasah yang sehat dan religius tidak bisa dibentuk hanya dengan aturan
tertulis. Perilaku nyata guru sebagai figur sentral sangat menentukan arah
pembentukan budaya tersebut. Ketika guru menunjukkan sikap saling menghormati,
kedisiplinan, kesederhanaan, serta ibadah yang konsisten, siswa pun secara
tidak langsung akan menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Berdasarkan satu laporan
OECD Education 2030 Framework (2019), salah satu kompetensi guru abad 21
adalah:"Being a reflective practitioner and ethical role model who
promotes values through action." (OECD, 2019).
Madrasah
sebagai lembaga yang mencetak generasi muslim seharusnya menjadi ruang yang
sarat nilai, dan ini hanya bisa terwujud jika guru berperan aktif sebagai agen
keteladanan yang konsisten.
Implementasi
Keteladanan dalam Praktik
Beberapa
bentuk nyata keteladanan guru di madrasah antara lain:
a.
Melaksanakan salat tepat
waktu dan berjamaah, yang dilihat langsung
oleh siswa.
- Berpakaian rapi dan
sesuai syariat, sebagai bagian
dari pendidikan visual.
- Berbicara dengan
santun dan penuh hikmah, mengajarkan adab
dalam komunikasi.
- Mendisiplinkan diri
datang tepat waktu dan tidak melanggar aturan madrasah.
- Aktif membaca
Al-Qur’an dan menanamkan semangat belajar terus-menerus.
Dengan
konsistensi perilaku seperti ini, guru secara otomatis mentransfer nilai-nilai
tersebut kepada siswa secara lebih efektif daripada hanya memberi perintah atau
ceramah.
Kesimpulan
Keteladanan
guru di madrasah merupakan fondasi utama dalam keberhasilan pendidikan karakter
dan pembentukan akhlak siswa. Di tengah tantangan era modern, guru sebagai role
model menjadi kunci untuk menanamkan nilai-nilai islami secara nyata dan
menyentuh hati peserta didik. Keteladanan harus dibangun secara sadar,
konsisten, dan menyeluruh, karena dari sanalah akan tumbuh generasi yang tidak
hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral dan spiritual.
Daftar
Pustaka
Aisyah, S., & Mujahid, A. (2022).
The Role of Teacher as Role Model in Moral Education at Islamic Schools.
International Journal of Islamic Studies, 4(1), 15-25.
Al-Qur’an. Surah Al-Ahzab ayat 21.
OECD. (2019). OECD Learning
Compass 2030: A Series of Conceptual Papers. OECD Education and Skills 2030
Framework.
Yusri, & Sugiyarto. (2020). Keteladanan
Guru dalam Pendidikan Karakter Siswa di Madrasah. Ta’dib: Jurnal Pendidikan
Islam, 25(2), 101-112.
|
Bionarasi : Dr. Aty Mulyani, S.Ag., S.Pd., M.Pd.
adalah seorang pendidik yang berdedikasi dalam pengembangan pendidikan di
madrasah. Sebagai guru Biologi di MAN Insan Cendekia Jambi dan
bertransformasi ke pendamping madrasah, ia aktif membimbing guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, ia juga merupakan aktivis
organisasi profesional PGM IND, PPMN, IGI, APSI, APMI, Forkom Ormas Jambi,
yang berkontribusi dalam berbagai forum pendidikan. Sebagai penulis, Dr. Aty
telah menghasilkan berbagai karya di bidang pendidikan dan manajemen
pendidikan, yang menjadi referensi bagi pendidik dan praktisi pendidikan di
Indonesia. |
إرسال تعليق