Oleh
Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag
Wakil
Kepala Bidang Kurikulum MTsN 2 Garut
Kabid
Humas AGERLIP PGM Indonesia
(Naskah
ke 129)
Patah hati memang sangat menyakitkan. Rasanya
seperti kehilangan arah, kehilangan versi terbaik dari diri sendiri. Namun, di
tengah kepedihan itu, ada satu hal yang sering tiba-tiba muncul di galeri
ponsel: deretan selfie. Mungkin kamu juga pernah atau sedang mengalaminya setelah
putus cinta, justru jadi lebih sering selfie. Tapi tenang saja, kamu tidak
sendiri. Dan menariknya, hal ini ternyata punya dasar ilmiah.
Sebuah studi dari Nesi dkk. (2018) mengungkapkan
bahwa kebiasaan selfie harian bisa membantu menjaga keutuhan identitas dan
regulasi emosi, terutama setelah mengalami patah hati. Dengan kata lain, selfie
bukan sekadar gaya-gayaan atau pencarian perhatian semata. Bagi sebagian orang,
selfie bisa menjadi bentuk self-healing upaya untuk tetap merasa utuh meski
hati sedang koyak.
Ketika kita patah hati, sering kali muncul rasa
kehilangan: kehilangan pasangan, kehilangan rutinitas, bahkan kehilangan versi
diri kita yang ada dalam hubungan itu. Di sinilah selfie berperan. Dengan
mengambil foto diri setiap hari, kita menciptakan semacam pengingat visual:
bahwa kita masih ada, masih bertahan, dan perlahan sedang berproses menjadi
utuh kembali. Aktivitas ini membantu menjaga self-continuity,
kesadaran bahwa diri kita tetap berlanjut meski banyak hal berubah.
Namun, ada catatan penting. Manfaat ini hanya
berlaku kalau selfie dilakukan untuk diri sendiri, bukan demi validasi dari
luar. Jika tujuannya adalah reflektif untuk mendokumentasikan proses
penyembuhan dan mengapresiasi diri maka selfie bisa menjadi seperti jurnal
visual yang sangat personal. Tapi kalau selfie dilakukan demi likes atau
komentar, justru bisa memperburuk kondisi emosional karena kita jadi terlalu
bergantung pada penilaian orang lain.
Jadi, tak masalah jika kamu merasa ingin selfie
setelah putus cinta. Bahkan, bisa jadi itu adalah caramu untuk pulih. Ambil
kamera, temukan cahayamu, dan potret dirimu. Bukan untuk membuktikan ke siapa
pun bahwa kamu baik-baik saja, tapi untuk mengingatkan dirimu sendiri bahwa
kamu masih di sini—bernapas, bertahan, dan pelan-pelan bangkit lagi.
Tak perlu senyum sempurna atau pose yang memukau.
Yang penting adalah keberanian untuk tetap muncul, meski hatimu sedang remuk.
Selfie bisa menjadi bukti kecil, tapi berarti, bahwa kamu sedang menjalani
proses penyembuhan dengan segala luka yang kamu bawa.
Jadi, siapa yang setelah patah hati jadi rajin
selfie? Mungkin jawabannya adalah: mereka yang sedang belajar mencintai dirinya
kembali. Dan itu adalah hal yang sangat layak dirayakan.
إرسال تعليق